Menelusuri Kuasa Allah Lewat Cerita Ka Toyyib: Sebuah Hari yang Penuh Hikmah di Pesantren Al Azka

Kamis pagi, 10 Juli 2025, suasana Pesantren Tahfizhul Quran Al Azka tampak lebih ceria dari biasanya. Dalam rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Pesantren (MPLP) tahun 2025, para santri berkumpul dengan semangat yang membuncah di aula utama pesantren. Hari itu mereka kedatangan sosok yang sangat dinantikan—Ka Toyib Effendi, pendongeng dan motivator islami anak-anak yang terkenal dengan gaya ceritanya yang penuh tawa, sarat makna, dan mudah menyentuh hati.

Dikenal dengan gaya penyampaian yang jenaka dan membumi, Ka Toyib bukan hanya hadir sebagai penghibur. Ia datang membawa misi penting: menanamkan nilai syukur, cinta Al-Quran, dan kesadaran akan kuasa Allah SWT dalam diri para santri. Dengan gaya story telling khasnya, Ka Toyib membuka sesi motivasi dengan mengajak para santri menonton tayangan video tentang keajaiban alam semesta—dari planet-planet kecil hingga bintang-bintang raksasa yang ukurannya berlipat-lipat lebih besar daripada matahari.

“Lihat, ini semua ciptaan Allah! Dan betapa kecilnya kita dibandingkan dengan ciptaan-Nya yang maha dahsyat. Tapi Allah tetap memperhatikan kita,” ujar Ka Toyib sambil menunjuk ke layar. Semua santri terpukau. Bukan hanya karena keindahan video, tapi karena cara Ka Toyib menghubungkannya dengan keimanan.

Ia kemudian menekankan pentingnya bersyukur karena telah dipilih oleh Allah untuk menjadi santri di Pesantren Al Azka, sebuah nikmat yang tidak semua anak bisa rasakan. “Kalian ini anak-anak pilihan! Tidak semua anak di luar sana bisa mondok, apalagi bisa hafal Al-Quran. Maka jangan sia-siakan kesempatan emas ini,” tuturnya penuh semangat.

Namun motivasi Ka Toyib tak berhenti di situ. Ia juga mengingatkan betapa pentingnya berbakti kepada orang tua. “Sehebat apapun kalian nanti—mau jadi ustadz, dokter, ilmuwan, atau pemimpin—jangan pernah lupa, orang tua kalian adalah jalan awal semua keberkahan itu. Doa mereka adalah kunci sukses kalian.”

Sesi yang berlangsung hampir dua jam itu terasa sangat singkat bagi para santri. Tawa lepas, mata yang berbinar, dan senyum kagum terlihat di wajah mereka. Gaya cerita Ka Toyib yang lucu namun menyentuh berhasil menghadirkan gelombang semangat baru. Banyak santri yang bahkan tak segan menyeka air mata haru di tengah tawa riang yang mewarnai ruangan.

Hari itu, bukan hanya ilmu yang didapat para santri. Tapi juga perenungan, semangat baru, dan rasa syukur yang dalam atas kesempatan menjadi bagian dari keluarga besar Pesantren Tahfizhul Quran Al Azka. Kehadiran Ka Toyib menjadi momen spesial yang menancap di hati, memberi bekal berharga untuk melangkah dalam perjalanan panjang menuntut ilmu dan menghafal kalam Allah.

Semoga motivasi ini menjadi titik awal santri Al Azka untuk tumbuh menjadi generasi Qurani yang tangguh, rendah hati, dan penuh cinta pada Sang Pencipta serta kedua orang tua.