- By Muhammad Irsan Rasyad, S.I.Kom
- 06 Sep 2025
- 11
>Merajut Cinta Rasul di Malam Maulid: Pesantren Al Azka Gelar Peringatan Maulid 1447 H
Menumbuhkan Cinta Rasul di Malam Penuh Berkah
Kamis, 05 September 2025, bertepatan dengan malam Jumat,
suasana Pesantren Tahfizhul Quran Al Azka dipenuhi dengan semangat kebersamaan
dan kekhusyukan. Malam itu, keluarga besar Al Azka menggelar peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah secara sederhana namun penuh makna. Acara
dimulai setelah shalat bada Isya dan dihadiri oleh seluruh santri, para guru
tahfizh, dewan pendidik formal, serta staf Al Azka.
Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar tradisi, melainkan
sebuah momentum untuk mengenang kembali kelahiran manusia agung yang menjadi
rahmat bagi seluruh alam. Nabi Muhammad SAW adalah sosok teladan sempurna,
pembawa cahaya kebenaran, dan penuntun umat menuju jalan yang diridhai Allah
SWT. Karena itu, Pesantren Tahfizhul Quran Al Azka menjadikan peringatan ini
sebagai sarana untuk memelihara kecintaan para santri kepada Rasulullah SAW,
sekaligus memperkuat ikatan ukhuwah di antara keluarga besar pesantren.
Rangkaian Acara:
Shalawat dan Tausiah Penuh Hikmah
Kegiatan malam Maulid diawali dengan lantunan shalawat
bersama. Suara merdu para santri yang bershalawat bergema di aula pesantren,
menciptakan suasana penuh haru dan rindu kepada baginda Rasulullah SAW.
Lantunan shalawat ini seolah menjadi doa dan ungkapan cinta dari para santri
kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus bentuk ikhtiar mendekatkan diri kepada
Allah SWT melalui perantara shalawat kepada kekasih-Nya.
Acara dilanjutkan dengan tausiah agama yang disampaikan
oleh Ustadz Imam Qurtubi, salah satu guru tahfizh Pesantren Al Azka yang
berasal dari Kediri Jawa Timur. Dalam tausiahnya, beliau
mengangkat tema “Hakikat Cinta di Malam Maulid Nabi Muhammad SAW.” Tema
ini dirasa sangat tepat, mengingat inti dari peringatan Maulid Nabi adalah
menumbuhkan dan meneguhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
Ustadz Imam Qurtubi menjelaskan bahwa mencintai Nabi bukan
hanya sebatas mengucapkan shalawat, tetapi juga dengan berusaha meneladani
akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang
penuh kasih sayang, rendah hati, sabar, dan selalu menebarkan kebaikan.
Meneladani akhlak beliau berarti menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri
santri, sehingga mampu menjadi pribadi yang beriman, berilmu, dan berakhlak
mulia.
Beliau juga menekankan bahwa cinta sejati kepada Rasulullah
SAW harus diwujudkan dalam bentuk amal nyata, seperti menjaga shalat tepat
waktu, berbakti kepada orang tua, mencintai Al-Quran, serta menebarkan kasih
sayang kepada sesama. Dengan demikian, santri tidak hanya sekadar merayakan
Maulid Nabi secara seremonial, tetapi benar-benar menghidupkan ajaran
Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Kebersamaan dalam
Jamuan Malam
Setelah acara inti berupa shalawat dan tausiah selesai,
kegiatan dilanjutkan dengan makan malam bersama secara berjamaah. Momen
sederhana ini menjadi penutup yang indah dari rangkaian kegiatan Maulid Nabi.
Santri, guru, dan staf duduk bersama, menikmati hidangan dengan penuh
kebersamaan.
Jamuan makan malam berjamaah bukan sekadar santap bersama,
melainkan simbol persatuan dan kekompakan keluarga besar Pesantren Al Azka.
Dalam suasana penuh kekeluargaan, tercipta rasa kebersamaan yang erat antara
santri dengan guru, serta antara seluruh elemen yang ada di pesantren.
Kebersamaan ini menjadi cerminan dari ajaran Rasulullah SAW yang selalu
menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah.
Makna dan
Intisari Kegiatan
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Pesantren
Tahfizhul Quran Al Azka memberikan banyak pelajaran berharga. Intisari utama
dari kegiatan ini adalah memelihara kecintaan santri kepada baginda Nabi
Muhammad SAW sebagai teladan dan panutan hidup.
Dengan mengenang kelahiran Rasulullah SAW, para santri
diingatkan bahwa beliau adalah sosok yang patut dicontoh dalam segala aspek
kehidupan. Kecintaan kepada Nabi diharapkan dapat mendorong santri untuk
semakin giat belajar, memperdalam Al-Quran, memperbaiki akhlak, serta menjadi
pribadi yang bermanfaat bagi umat.
Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara
santri, guru, dan staf. Kehadiran semua elemen pesantren dalam acara ini
menunjukkan kebersamaan dalam menjunjung nilai-nilai Islam, sekaligus
memperkuat rasa memiliki terhadap pesantren sebagai rumah kedua bagi para
santri.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah di
Pesantren Tahfizhul Quran Al Azka yang digelar pada Kamis malam, 05 September
2025, bukan hanya menjadi acara rutin tahunan, tetapi juga momentum spiritual
yang mendalam. Dengan tema “Hakikat Cinta di Malam Maulid Nabi Muhammad
SAW,” kegiatan ini mengajarkan bahwa cinta kepada Rasulullah harus
diwujudkan dalam kehidupan nyata melalui akhlak mulia dan amal shaleh.
Semoga melalui kegiatan ini, seluruh santri Pesantren Al
Azka semakin mencintai Rasulullah SAW, menjadikan beliau sebagai teladan
sejati, serta istiqamah meneladani sunnah-sunnahnya. Dengan begitu, generasi
Qurani yang lahir dari pesantren ini mampu menjadi penerus umat yang beriman,
berilmu, dan berakhlak mulia.