>Merajut Cinta Rasul di Malam Maulid: Pesantren Al Azka Gelar Peringatan Maulid 1447 H

Menumbuhkan Cinta Rasul di Malam Penuh Berkah

Kamis, 05 September 2025, bertepatan dengan malam Jumat, suasana Pesantren Tahfizhul Quran Al Azka dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan kekhusyukan. Malam itu, keluarga besar Al Azka menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah secara sederhana namun penuh makna. Acara dimulai setelah shalat bada Isya dan dihadiri oleh seluruh santri, para guru tahfizh, dewan pendidik formal, serta staf Al Azka.

Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah momentum untuk mengenang kembali kelahiran manusia agung yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Nabi Muhammad SAW adalah sosok teladan sempurna, pembawa cahaya kebenaran, dan penuntun umat menuju jalan yang diridhai Allah SWT. Karena itu, Pesantren Tahfizhul Quran Al Azka menjadikan peringatan ini sebagai sarana untuk memelihara kecintaan para santri kepada Rasulullah SAW, sekaligus memperkuat ikatan ukhuwah di antara keluarga besar pesantren.

Rangkaian Acara: Shalawat dan Tausiah Penuh Hikmah

Kegiatan malam Maulid diawali dengan lantunan shalawat bersama. Suara merdu para santri yang bershalawat bergema di aula pesantren, menciptakan suasana penuh haru dan rindu kepada baginda Rasulullah SAW. Lantunan shalawat ini seolah menjadi doa dan ungkapan cinta dari para santri kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus bentuk ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perantara shalawat kepada kekasih-Nya.

Acara dilanjutkan dengan tausiah agama yang disampaikan oleh Ustadz Imam Qurtubi, salah satu guru tahfizh Pesantren Al Azka yang berasal dari Kediri Jawa Timur. Dalam tausiahnya, beliau mengangkat tema “Hakikat Cinta di Malam Maulid Nabi Muhammad SAW.” Tema ini dirasa sangat tepat, mengingat inti dari peringatan Maulid Nabi adalah menumbuhkan dan meneguhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.

Ustadz Imam Qurtubi menjelaskan bahwa mencintai Nabi bukan hanya sebatas mengucapkan shalawat, tetapi juga dengan berusaha meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang penuh kasih sayang, rendah hati, sabar, dan selalu menebarkan kebaikan. Meneladani akhlak beliau berarti menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri santri, sehingga mampu menjadi pribadi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

Beliau juga menekankan bahwa cinta sejati kepada Rasulullah SAW harus diwujudkan dalam bentuk amal nyata, seperti menjaga shalat tepat waktu, berbakti kepada orang tua, mencintai Al-Quran, serta menebarkan kasih sayang kepada sesama. Dengan demikian, santri tidak hanya sekadar merayakan Maulid Nabi secara seremonial, tetapi benar-benar menghidupkan ajaran Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Kebersamaan dalam Jamuan Malam

Setelah acara inti berupa shalawat dan tausiah selesai, kegiatan dilanjutkan dengan makan malam bersama secara berjamaah. Momen sederhana ini menjadi penutup yang indah dari rangkaian kegiatan Maulid Nabi. Santri, guru, dan staf duduk bersama, menikmati hidangan dengan penuh kebersamaan.

Jamuan makan malam berjamaah bukan sekadar santap bersama, melainkan simbol persatuan dan kekompakan keluarga besar Pesantren Al Azka. Dalam suasana penuh kekeluargaan, tercipta rasa kebersamaan yang erat antara santri dengan guru, serta antara seluruh elemen yang ada di pesantren. Kebersamaan ini menjadi cerminan dari ajaran Rasulullah SAW yang selalu menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah.

Makna dan Intisari Kegiatan

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Pesantren Tahfizhul Quran Al Azka memberikan banyak pelajaran berharga. Intisari utama dari kegiatan ini adalah memelihara kecintaan santri kepada baginda Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dan panutan hidup.

Dengan mengenang kelahiran Rasulullah SAW, para santri diingatkan bahwa beliau adalah sosok yang patut dicontoh dalam segala aspek kehidupan. Kecintaan kepada Nabi diharapkan dapat mendorong santri untuk semakin giat belajar, memperdalam Al-Quran, memperbaiki akhlak, serta menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat.

Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara santri, guru, dan staf. Kehadiran semua elemen pesantren dalam acara ini menunjukkan kebersamaan dalam menjunjung nilai-nilai Islam, sekaligus memperkuat rasa memiliki terhadap pesantren sebagai rumah kedua bagi para santri.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah di Pesantren Tahfizhul Quran Al Azka yang digelar pada Kamis malam, 05 September 2025, bukan hanya menjadi acara rutin tahunan, tetapi juga momentum spiritual yang mendalam. Dengan tema “Hakikat Cinta di Malam Maulid Nabi Muhammad SAW,” kegiatan ini mengajarkan bahwa cinta kepada Rasulullah harus diwujudkan dalam kehidupan nyata melalui akhlak mulia dan amal shaleh.

Semoga melalui kegiatan ini, seluruh santri Pesantren Al Azka semakin mencintai Rasulullah SAW, menjadikan beliau sebagai teladan sejati, serta istiqamah meneladani sunnah-sunnahnya. Dengan begitu, generasi Qurani yang lahir dari pesantren ini mampu menjadi penerus umat yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.